Fajar Wahyudi
  • My Journal
  • Stories
    • Astrology Hindu
    • Astrology Barat
    • Astrology Cina
    • Spiritual
    • Mythology
    • Tarot
    • Tantra
    • Yantra
  • MANUSCRIPT
Author
FF Aditya Wahyudi
Blog writers love movies, coffee and talk about marketing strategies.
Social Links
Facebook 2K Likes
Twitter 0 Followers
Instagram 0 Followers
Pinterest 22 Followers
Telegram 0 Followers
LinkedIn
Discord
Apple
  • My Journal
  • Stories
  • MANUSCRIPT
2K Likes
0 Followers
0 Followers
Subscribe
FajarWahyudi

"I've Seen The Future, And It's Lazy Writer-Shaped."

FajarWahyudi
  • HOME
  • Stories
    • Astrology Hindu
    • Feng Shui
    • Astrology Cina
    • Mythology
    • Sadhana
    • Spiritual
    • Yantra
    • Tantra
    • Tarot
  • My Journal
  • MANUSCRIPT

Home Blog Stories Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan
  • Spiritual
  • Stories

Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 26, 2022
  • 8 minute read
Total
10
Shares
10
0
0

We use affiliate links. If you purchase something using one of these links, we may receive compensation or commission.

Hukum karma akan terasa berat untuk bisa dihadapi oleh manusia sendirian, tapi bila berlindung di dalam pangkuan Ibu, dan selalu mengandalkan-Nya, maka Ibu Tara akan selalu menjaga. Apakah mungkin ibu sejati akan mengabaikan anak-anaknya?

Tara memiliki arti sebagai penyelamat atau pelindung, dan juga berarti bersinar, layaknya bija Mantra Om. Seringkali, dipuja dalam agama Buddha dan Jainisme. Namun, ada sebuah cerita yang terkait dengan kemunculannya, yaitu ketika peristiwa Ksira Segara (lautan susu) mulai diaduk.

Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan

Awal Mula Dewi Tara Dikenal

Berawal ketika racun yang sangat ganas, serta mematikan mulai bermunculan ke permukaan laut. Dewa dan Asura merasa ketakutan, melihat racun yang mematikan tersebut, Namun hanya Dewa Siwa yang merasa tidak terganggu, sehingga beliau juga dikenal sebagai Aksobha (tidak terganggu). Selanjutnya untuk menenangkan para Dewa dan Asura agar kembali mengaduk lautan, Dewa Siwa mulai mengkonsumsi Halahala atau kalakuta tersebut.

Ketika racun tersebut melewati tenggorokannya, Dewi Parwati segera menahan tenggorokan beliau untuk mencegah racun tersebut meresap kedalam tubuh, dan sebagai akibat racun dari Halahala tersebut tenggorokan Dewa Siwa berubah menjadi berwarna biru seperti lebam, oleh karena itu beliau juga dikenal sebagai Nilakantha (berleher biru).

Kekuatan Dewa Siwa sebagai aksobha berasal dari Tara dan kekuatan untuk mengkonsumsi Halahala berasal dari Parwati. Inilah awal cerita bagaimana Dewi Tara mulai dikenal oleh kita. Dia memiliki beberapa bentuk lain seperti Ugra Tara, Nila Saraswati dan Ekajata, yang masing-masing memiliki cerita tersendiri, dan mengapa beliau mendapat julukan tersebut. Tara adalah suara primordial (Sabdabrahman), dari mana suara itu berasal, yang mampu untuk mengendalikan emosi seseorang.

Nada vindu kalati namo namah|

veda mantra svarupa namo namah||

(Tara adalah Nada dan Siwa adalah Bindu)

Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan

Perbedaan Dewi Tara Dan Kali

Wujud Dewi Tara kurang lebih seperti Dewi Kali, kecuali lidah yang menjulur serta membawa kepala yang terpenggal. Memegang sabit (khadga) dan gunting di tangan kirinya dan bunga teratai serta posisi tangan Varada Mudra pada tangan kanannya. Mengenakan karangan bunga yang terbuat dari tengkorak dan juga berdiri di atas mayat. 

Para guru-guru spiritual mengatakan, bahwa untuk mendapatkan rahmat-Nya bahkan untuk bertemu secara fisik, bisa melalui sadhana (Shava Sadhana-salah satunya), lebih mudah dibandingkan Dewi-Dewi Mahavidya yang lain. Namun karena wujud fisiknya yang menyeramkan bagi sebagian orang, membuat orang yang menjalankan sadhana bisa mati ketakutan atau bahkan bisa gila, bila tidak didampingi oleh guru yang kompeten. Tidak ada larangan (niyama) untuk menyembah beliau, namun semua kembali pada Karma seseorang.

Memahami Fungsi dan Manfaat Keberadaan Tara Untuk Manusia

Tara adalah ibu alam semesta, maka perlakukan beliau seperti ibu kandungmu sendiri, ibu sejati yang menitipkan anaknya di dunia ini untuk bisa mengikuti perputaran kehidupan. Seorang ibu akan tahu ketika anaknya lapar, dan tahu ketika anaknya membutuhkan perlindungannya.

Ada alasan bagus untuk menjadi bayi di depan Tara. Bayi mencintai ibu mereka tidak peduli seberapa kejam atau jeleknya mereka. Berbicara iseng mengenai wujud ibu Tara yang jelek adalah satu hal, tetapi untuk benar-benar ingin melihat beliau marah dan mulai meneteskan darah, taringnya akan siap melahapmu. Reaksi individu terhadap-Nya menentukan apa yang bisa beliau lakukan. Bila individu tidak bereaksi dengan rasa takut, maka beliau juga akan melakukan hal apapun, untuk individu tersebut sebagai bentuk cinta. Bila Individu bereaksi dengan rasa takut atau jijik, maka beliau akan menjadi semakin menakutkan dan menjijikkan, dan kemudian di mana kita sebagai manusia biasa akan selamat?

Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan

Cinta Ibu Tidak Mengenal Batas

Dewi Kali dan semua manifestasinya, seperti Tara, Chinnamasta, Bagalamukhi, dan lainnya tidaklah mengerikan. Namun tidak semua orang mampu untuk mencintai mereka, karena wujudnya membuat semua orang pada takut. Orang-orang berpikir bahwa Dewi Tara adalah dewi yang paling menakutkan, dan memang benar demikian karena beliau juga disebut sebagai Bhayankari, yang berarti “Yang Mengerikan.” 

Tetapi bila menemuinya dengan hati yang penuh cinta, seperti kepada Krishna, maka Tara akan berubah seperti Radha, cinta terbesar Krishna. Bila diperlakukan sebagai seorang ibu, maka beliau akan mencintai seperti ibu mencintai anaknya. Tapi bila tidak mempercayai-Nya maka tidak akan ada yang tersisa lagi, selain dilahirkan kembali dan lagi sampai mampu melakukannya dengan benar.

Manusia harus memahami makhluk seperti apa yang akan dia sembah, bila ingin mengembangkan hubungan yang nyata, dengan-Nya. Bila ingin meraih beliau maka selami apa yang ada di bawah kulit dan mencapai batin-Nya. Tanpa mengetahui batin-Nya, bagaimana bisa mengenal-Nya? Dan sebelum mencoba masuk ke dalam, kamu harus mengerti dulu beliau dan bentuk eksternal-Nya, karena itu sebenarnya adalah bentuk eksternal Anda.

Atman atau Jiwa Universal ibarat bola matahari, dan seluruh makhluk hidup adalah refleksinya, seperti bayangan bulan bisa dipantulkan oleh ribuan genangan air sekaligus, Atman hadir dalam jutaan manusia dan masih tetap menyendiri, tak tersentuh. 

Kebanyakan dari manusia adalah refleksi tidak sempurna, karena mereka terjerat dalam tiga guna, tiga dari kualitas utama dari keberadaan. Bila permukaan danau terganggu, maka tidak bisa merefleksikan wujud bulan dengan sempurna. Namun, saat permukaannya tenang maka refleksinya akan terlihat sempurna. Hal ini akan menjelaskan  mengapa kita tidak bisa melihat wujud asli Dewi Tara melalui selubung tiga guna. 

Tara Ma

Memahami Atribut Dewi Tara 

1. Kulit Berwarna Biru

Mengapa Dewi Tara berwarna biru? Hal utama yang harus dipahami terlebih dahulu, setelah itu baru memahami sisanya. Mengapa langit atau berwarna laut biru? bila kita mengambil segenggam air laut,  itu akan terlihat jernih, tapi melihat air laut secara keseluruhan tampak berwarna biru. Udara tidak berwarna tapi tidak untuk langitnya. Ini adalah ilusi optik, dan fakta bahwa ketika melihat Dewi Tara bahkan Krishna dalam hal ini  karena juga berwarna biru yang merupakan ilusi optik, karena kita melihatnya hanya dengan mengandalkan mata fisik. Tara adalah Shyama, dalam, kaya, bercahaya, biru tengah malam.

2. Karangan Bunga Dari Tengkorak

Di lehernya tergantung karangan bunga kepala manusia yang baru saja dipenggal, yang disebut sebagai Runda Mala dalam bahasa sansekerta. Ada delapan kepala yang menyeringai di karangan bunga ini, yang mewakili delapan ”jerat” emosi yang mampu untuk mengaburkan pikiran dan membuat seseorang  menghasilkan karma. Sehingga dengan demikian akan menciptakan ikatan yang lebih erat pada roda kelahiran dan kematian.

Delapan jerat tersebut dikenal sebagai Pashas dalam bahasa Sansekerta, dimana manusia menggantungkan diri dalam Nafsu, Kemarahan, Keserakahan, Delusi, Iri hati, Malu, Takut dan Jijik. Sementara manusia yang dalam keadaan ketidaktahuan ini, akan terlihat menyeringai. Mereka akan kabur ketakutan ketika Dewi Tara akan membantu memenggal kepribadian palsu ini, saat beliau berhasil memenggal kepalamu, pikiranmu akan menjadi kokoh, tak tergoyahkan dalam konsentrasinya, yang memungkinkan berhasil dalam Sadhana.

3. Berpayudara Besar 

Dewi Tara adalah Ghatastani atau “Yang berdada besar”. Merupakan simbol keibuan yang lebih tepat, dengan memiliki payudara besar. Menjadi ibu adalah sifat yang melekat pada semua wanita. Itu adalah insting bawaan. Namun hanya bagi ibu-ibu yang berpotensial, akan benar-benar melahirkan anak sendiri atau mengadopsinya. Baru kemudian keibuan sepenuhnya terwujud. 

4. Memiliki Perut Besar

Dewi Tara adalah lambodari atau “Yang memiliki perut besar” karena beliau mengkonsumsi dan mencerna semua makhluk yang ada di alam semesta, membawanya masuk kedalam diri-Nya sebelum akhirnya dikeluarkan kembali.

5. Rok dari Tangan Terpotong

Di sekitar pinggangnya Dewi Tara mengenakan rok lengan manusia, yang baru saja terputus. Kara adalah kata lain dalam bahasa Sansekerta untuk tangan atau lengan yang berhubungan dengan kata karma. Lengan ini mewakili semua karma dari semua jutaan kelahiran manusia. Ada lengan kanan dan kiri yang menandakan sebagai karma baik dan buruk. 

Lalu kenapa tangan-tangan tersebut dikenakan sebagai rok, hal ini untuk menutupi pusar dan pubis. Ini adalah dua hal yang sebagian besar menghasilkan karma, perut dan genital. Bukankah kebanyakan orang akan melakukan apa saja untuk makanan dan hubungan seks?

6. Gelang Kaki Ular Kobra

Dewi Tara tidak memakai perhiasan perak atau emas untuk menghiasi kakinya, melainkan ular kobra kecil yang melingkar disana. Kobra selalu menjadi simbol orang yang sudah meninggal (nenek moyang). Ketika sedang melakukan sadhana, kita harus ingat tidak melakukannya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua nenek moyang atau leluhur.  Beliau memberi tahukan, “Ini adalah leluhurmu yang telah datang kepadaku dan berlindung di kaki terataiku.”

Memahami Atribut Dewi Tara 

7. Empat Tangan Yang Menyimbolkan:

  • Tengkorak, yang melambangkan sebagai lapisan tiga guna yang mengelilingi jiwa dari individu. 
  • Jerat atau Simpul di sisi lain, mewakili tali yang digunakan oleh Dewa Yama (kematian) untuk menarik manusia dari keberadaannya di dunia. Dengan merebut jerat ini dari Yama, Dewi Tara memberimu anugerah keabadian, karena tidak ada cara lain bagi Dewa Yama untuk menarikmu ke alam kematian. Karena dasar dari semua rasa takut adalah ketakutan akan kematian.
  • Gunting, Yang akan digunakan untuk  memotong tiga simpul Gordian yang mengikat manusia agar tetap eksis di dunia. Ini terkait dengan Kundalini Yoga.
  • Khadaga (pedang), yang merupakan simbol dari permainan abadi penghancuran dan penciptaan alam semesta. Bagi manusia itu berarti menebas keraguan, ide-ide palsu, dan terkesan. Beliau akan menyerang menghancurkan semuanya dengan Khadaga. 

8. Penampilan Wajah

Wajah beliau memiliki mata lotus. Ingat, bahwa teratai adalah simbol dualisme. Lidahnya yang terjulur dari mulutnya, serta menetes darah. Semua makhluk, tidak peduli seberapa kecil, pasti memiliki jenis zat seperti darah. Ketika sedang mrminum darah mereka, beliau juga sekaligus memurnikannya, seperti yang dikatakan dalam Tantra, melalui proses yang dikenal sebagai Rakta Shuddhi. 

Ini artinya beliau menghapuskan banyak karma, yang telah memaksa individu untuk dilahirkan kembali dalam rahim tertentu, dan dijamin lebih tinggi. Dia benar-benar mengubah pola kepribadianmu, yang hanyalah butiran pasir dari semua karma yang tak terhitung jumlahnya dalam kelahiran. Ini adalah Adhidaivika Rakta Shuddhi, yaitu, Pemurnian Tara dari kepribadian manusia. 

Ketika individu telah menyadari, bukan hanya secara mental tetapi pengalaman sendiri dalam sadhana, semua kualitas dari Dewi Tara. Maka wujudnya tidak lagi biru bagi individu. Beliau akan kehilangan semua warna, atribut dan semua ide salah tentang-Nya begitu individu datang dan beristirahat di pangkuannya. Sekarang individu akan mampu untuk melihat wujud beliau dengan mata fisik.

Dengan mata fisik individu tidak bisa berharap untuk mampu melihat apa pun kecuali dualitas. Namun, ketika “tirai” diangkat, individu akan mampu melihat realitas yang absolut dan tidak bisa dibedakan, bahasa Sansekerta disebut sebagai Nirakara Tattwa. 

Meskipun dalam kondisi tidak tercabik-cabik, perbedaan akan tetap ada. Mampukah, seorang buta untuk mengetahui jenis kelamin seseorang, tanpa harus meraba. Ketika seseorang individu mampu memlihat wujud Dewi Tara  dalam bentuk Nirakara, dikarenakan individu tersebut dalam keadaan Nirvikalpa Samadhi, dimana kemampuan untuk mengidentifikasi diri dengan ketidak berbentukan.

9. Berdiri Diatas Badan Dewa Siwa

Dewi Tara selalu berdiri di atas Dewa Siwa, yang berada jauh di dalam samadhi. Satu kaki menginjak tubuh-Nya sementara yang lain mendorong-Nya, untuk mengajaknya menari. Siwa adalah jiwa, 

Mengapa Siwa dalam samadhi? Shiva di sini sebenarnya adalah Jiwa, Bagi Jiwa individu yang terbungkus oleh beratnya tiga guna dan segala sesuatunya. Jiwa selalu dalam keadaan tidur nyenyak tanpa sadar, ketika penebusan dosa dan sadhana yang kuat baru individu akan menyadari keberadaan Siwa, selanjutnya jiwa akan menjadi Siwa dan tidak ada perbedaan diantara keduanya.

10. Berada di Tempat Pembakaran Mayat

Dewi Tara selalu digambarkan dalam area kuburan atau tempat pembakaran mayat,  dekat tumpukan kayu pemakaman yang berkobar-kobar. Itu bukanlah badan fisik dari individu yang dibakar, melainkan tubuh kausal. Beliau membakar semua milyaran karma yang terleak di gudang badan kausal individu, dengan demikian akan membebaskan dari kewajiban lebih lanjut untuk dilahirkan kembali. 

Memvisualisasikan Dia sepanjang waktu adalah cara terbaik untuk mencapai Rahmat-Nya. Namun, penting bahwa orang yang mempraktikkan mantra-Nya, tidak boleh berbohong dalam keadaan apa pun.

Tara Dalam Versi Dhyana 

Syair dhyana yang umum dikenal menggambarkan beliau sebagai berikut:

  1. Saya bermeditasi kepada Dewi Tara yang memiliki tiga mata, dihiasi dengan pakaian putih, yang berkilau layaknya cahaya bulan, berhiaskan bulan sabit di kepalanya serta memegang teratai, Khadaga dan tengkorak di tangannya.
  2. Beliau duduk diatas angsa dengan empat wajah dan delapan tangan, mengenakan gaun putih. Memegang kamandalu, bunga teratai, tali, senjata lain yang disebut sebagai sakti, rosario, karangan bunga, varada dan abhaya mudra.

MANTRA

MANTRA

Mantra ini memberikan semua jenis kemakmuran dan pencapaian.

  1. om hrim strim hum phat.
  2. om strim hram hum namastaraya mahatarayai sakala dustaraṁstaraya taraya tara tara svaha.

Guru Wasistha bermeditasi menggunakan mantra di atas, untuk waktu yang lama, dan karena Dewi Tara tidak muncul kemudian beliau mengutuk mantra tersebut,  sehingga kehilangan potensinya. Segera setelah kemarahannya mereda, ia mulai menghapus kutukan mantranya dengan memodifikasi trim menjadi strim dan setelahnya mantra tersebut menghasilkan buah kembali. 

Mantra Ekajata:

  1. om hrim strim hum phat.
  2. om hrim namo bhagavate kajate mama vajra puspam praticcha svaha.

Mantra Nila Saraswati:

Mantra ini memberikan kemenangan berargumen dalam kasus pengadilan.

  1. om rim hrim hsauh hum phat nila sarasvatyai svaha.
  2. om hrim strim hum.

Mantra Widyarajni

(Mantra ini memberikan manfaat material dan pembebasan).

om aim hrim rim klim saum klim hrim aim blum strim nilatare saraswati dram drim klim blum sah aim hrim rim klim sauh sauh hrim svaha ||

 

Total
10
Shares
Share 10
Tweet 0
Pin it 0
Share 0
Share 0
Share 0
Related Topics
  • Dunia
  • Ibu
  • Jeratan
  • Pembebasan
  • Tara
FF Aditya Wahyudi

Blog writers love movies, coffee and talk about marketing strategies.

Previous Article
Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian
  • Spiritual
  • Stories

Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 23, 2022
View Post
Next Article
Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta
  • Spiritual
  • Stories

Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta

  • FF Aditya Wahyudi
  • May 1, 2022
View Post
You May Also Like
View Post
  • Spiritual
  • Stories

Bhuwaneswari, Ibu Yang Menutupi Dunia Dengan Ilusi 

  • FF Aditya Wahyudi
  • May 8, 2022
Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta
View Post
  • Spiritual
  • Stories

Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta

  • FF Aditya Wahyudi
  • May 1, 2022
Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian
View Post
  • Spiritual
  • Stories

Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 23, 2022
View Post
  • Spiritual
  • Stories

Dasa Mahavidya, Sebagai Manisfestasi Sakti

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 22, 2022
Penyakit Dan Kesehatan dalam Pandangan Ayurveda
View Post
  • Ayurveda
  • Stories

Penyakit Dan Kesehatan dalam Pandangan Ayurveda

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 11, 2022
Atribut Individu Kapha
View Post
  • Ayurveda
  • Stories

Kapha Dosha Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 10, 2022
Pitta Dosha Serta Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu
View Post
  • Ayurveda
  • Stories

Pitta Dosha Serta Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 9, 2022
Vata Dosha, Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu
View Post
  • Ayurveda
  • Stories

Vata Dosha Serta Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu

  • FF Aditya Wahyudi
  • April 7, 2022

what are your thoughts? Cancel reply

Buy Me a Coffee

Categories Posts
  • Astrology Barat (1)
  • Astrology Cina (10)
  • Astrology Hindu (1)
  • Ayurveda (6)
  • Feng Shui (5)
  • MANUSCRIPT (3)
  • My Journal (6)
  • Mythology (5)
  • Sadhana (5)
  • Spiritual (23)
  • Stories (50)
  • Tantra (1)
  • Tarot (2)
  • Yantra (6)
Trusted SSL from just $3.44
Recent Post
  • 1
    Bhuwaneswari, Ibu Yang Menutupi Dunia Dengan Ilusi 
    • May 8, 2022
  • Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta 2
    Tripura Sundari, Ibu Penguasa Alam Semesta
    • May 1, 2022
  • 3
    Tara Ibu Yang Memotong Delapan Jerat Kehidupan
    • April 26, 2022
  • Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian 4
    Kali, Ibu Penguasa Waktu Dan Kematian
    • April 23, 2022
  • 5
    Dasa Mahavidya, Sebagai Manisfestasi Sakti
    • April 22, 2022
One simple way to start selling online
Sellvia Affiliate Program
Featured Posts
  • Penyakit Dan Kesehatan dalam Pandangan Ayurveda
    Penyakit Dan Kesehatan dalam Pandangan Ayurveda
    • April 11, 2022
  • Atribut Individu Kapha
    Kapha Dosha Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu
    • April 10, 2022
  • Pitta Dosha Serta Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu
    Pitta Dosha Serta Pengaruhnya Terhadap Karakter Individu
    • April 9, 2022

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

Fajarwahyudi

About Me

Contact Us

Privacy Policy

Terms And Conditions

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
Translate



Ramalan Bintang
FajarWahyudi
  • My Journal
  • Stories
  • MANUSCRIPT
"I've Seen The Future, And It's Lazy Writer-Shaped."

Input your search keywords and press Enter.